Inilah tanda akan dimulainya
perpisahan.
Sakiit rasanya, mengingat
pertemuan yang akan dipisahkan ini.
Meski setiap teori menyatakan
bahwa sudah pasti setiap pertemuan akan ada perpisahan,
Sejauh ini aku masih belum bisa
menyiapkan hati untuk setiap perpisahan itu.
Haha, egois memang, selalu
mengharap pertemuan tanpa adanya perpisahan.
Ya, tapi inilah wujud
kebahagiaanku bersama “mereka” :)
Bentuk kenyamananku selama
tertawa, menangis, bahkan terharu bersama “mereka”.
“Mereka”, yang mungkin bisa ku
rincikan menjadi “keluarga, sahabat, dan teman”.
Segala hal bersama mereka akan
menjadi sebuah ketulusan dalam hati kita untuk berekspresi, untuk merasakan apa
yang namanya bahagia dan saling menyayangi satu sama lain dengan tulus :)
Setiap orang pasti punya
“mereka”, meski rinciannya mungkin berbeda.
Tapi, itulah tanda bahwa setiap
orang wajib bersyukur.
Bersyukur telah diberikan
“mereka” yang telah mengajarimu banyak hal.
Bersyukur memiliki “mereka” yang
akan selalu menerimamu kapanpun dan bagaimanapun kondisimu.
Itulah “mereka”.
Ahhhh, perpisahan itu
menyakitkan.
Waktu terasa berlalu begitu cepat
setiap kali bersama “mereka”.
Aku masih ingin berlama-lama,
masih kurang, kurang sekali.
Tapi biarlah. Biar waktu yang
memisahkan.
Yang terpenting bagaimanapun aku
amat sangat berterima kasih pada “mereka”.
Terima kasih telah menjadi
“mereka” ku yang sangaaaaatt aku sayangi :))
Terima kasih Allah telah
memberiku kesempatan untuk bertemu “mereka” :))
“Ditulis setelah perjalanan pulang dari Malang dan Surabaya, setelah berkumpul bersama keluarga besar dalam suasana lebaran :))”
-Bondowoso, 21 Agustus 2012, 1.12
WIB-
0 komentar on "Saat-saat Perpisahan"
Posting Komentar